Saskindo Media, Samarinda – Biro Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Kalimantan Timur gelar Rapat Koordinasi (Rakor) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (Eleminasi) Malaria.
Rekor digelar di Ruang Rapat Tepian Satu, Kantor Gubernur Kaltim, Senin (4/7/2022).
Rekor dibuka langsung oleh Kepala Biro Setda Provinsi Kaltim, Andi Muhammad Ishak.
Dalam kesempatan itu ia membeberkan bahwa ada beberapa daerah di Indonesia memiliki kasus malaria tertinggi. Salah satunya, di Kaltim sendiri terutama di daerah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).
“PPU masuk kabupaten endemis malaria tinggi di Indonesia,” Ungkapnya.
Menurut dia, lambannya penyingkiran malaria di Kaltim yakni masifnya pembukaan lahan yang berpindah-pindah lokasi.
Serta Sumber Daya Manusia (SDM) masih minim pos malaria sehingga belum berjalan secara optimal.
“Belum optimalnya peran semua sektor dalam pengendalian malaria dan regulasi terkait pengendalian malaria yang belum berjalan optimal,” bebernya.
Lebih lanjut, kata dia, ada beberapa strategi dalam mengendalikan malaria. Salah satunya, akselerasi atau percepatan daerah endemik tinggi.
Kemudian, intensifikasi pada daerah yang moderat. Serta, penyingkiran pada daerah endemik rendah dan pemeliharaan guna mencegah kasus yang sudah bebas malaria.
Selain itu, koordinasi lintas sektor pemerintah daerah maupun pihak, baik pemerintah, swasta terkait, ikut andil membantu menyelesaikan masalah yang menghambat percepatan eliminasi malaria.
“Karena tidak mungkin mencapai eliminasi malaria di tahun 2027 jika hanya diselesaikan oleh sektor kesehatan,” jelasnya.
Diakhiri ia mengimbau seluruh perangkat daerah Kabupaten dan Kota, serta perusahaan swasta yang berkaitan langsung dengan masalah penyingkiran malaria.(AA/SM/KominfoKaltim)