Saskindo Media, Samarinda – Wujudkan Kalimantan Timur (Kaltim) berdaulat, Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi (Disperindagkop) dan UKM Provinsi Kaltim lakukan penguatan dan pengembangan pasar produk unggulan daerah.
Kepala Disperindagkop dan UKM Kaltim M Sa’duddin mengatakan, untuk mencapai sasaran tersebut, dititikberatkan pengembangan UKM berorientasi ekspor dan peningkatan efisiensi pelayanan, pengamanan, dan perlindungan ekspor.
Selain itu, juga dilakukan promosi ke pasar internasional dengan mempertemukan calon pembeli luar negeri dengan pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM).
“Program prioritas kita adalah pengembangan ekspor,” ungkapnya,
Saat ini, terdapat 39 UKM yang tersebar di Kaltim, diantaranya, 21 UKM di Kota Samarinda terdapat, 6 UKM di Kota Balikpapan, 2 UKM di Kabupaten Kutai Timur (Kutim), 2 UKM di Kota Bontang, 6 UKM di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), dan Kabupaten Berau 5 UKM.
“UKM-UKM ekspor itu tersebar di 6 kabupaten dan kota,” bebernya.
Lanjutnya, yang telah sukses melakukan ekspor dua tahun terakhir sejak 2020 totalnya ada 42 UKM di Kaltim. Diantaranya, 9 UKM kerajinan, 7 UKM hasil pertanian, 6 UKM hasil perikanan, 1 UKM limbah minyak jelantah, 3 UKM hasil perkebunan, 4 UKM food and beverages, dan 1 UKM home decor, dan 11 UKM kayu.
Seperti rumput laut dikirim ke Korea dan China. Kayu dan merica dari Berau diekspor ke Singapura, Amerika Serikat, Afrika Selatan dan Islandia. Faty palm acid dikirim ke China. Minyak jelantah diekspor ke Belanda dan Malaysia, ikan segar dan palm kernel ke China.
Kemudian, kopra, lada dan lidi sawit dikirim ke Finlandia, Pakistan dan India. Rumput rayung dan ikan asin ke Pakistan dan Australia. Pisang, amplang dan jahe gajah dari Kutai Timur diekspor ke Malaysia, Taiwan, Kanada, Pakistan dan Oman.
Selanjutnya, kayu dengan tujuan ekspor Jepang, Korea, China, Taiwan, Jerman, Italia, Singapura, Belanda, Amerika, dan Arab Saudi. Ekspor lidi nipah sawit tujuan India. Ekspor udang dengan tujuan Jepang, Inggris, dan Taiwan.
Masker kain asal Samarinda pada tahun 2021 juga berhasil dijual ke Jepang dan Amerika Serikat. Dari Samarinda juga kerajinan rotan, manik batu dan mandau sukses diantarkan ke Malaysia, Singapura dan Belanda.
Buah naga Balikpapan dikirim ke Amerika Serikat dan bungkil sawit Samarinda dikirim ke China. Asesoris manik dari Balikpapan juga laku dijual ke Amerika Serikat dan Malaysia. Begitu juga kerajinan kayu dari Samarinda sukses dikirim ke Malaysia. Sedangkan kerajinan rotan dari Kutai Kartanegara diekspor ke Brunei Darussalam.
Dan dari Balikpapan damar batu, cubeb dan long pepper dikirim ke Bangladesh. Roasted coffe ke Singapura, tikar dan patung dari Samarinda diekspor ke Jerman, Malaysia dan Australia.
Lebih lanjut, tahun ini teh gaharu asal Bontang juga laku terjual ke Korea Selatan.
“Pun kerupuk udang, kerupuk pisang, keripik singkong produk dan abon dari UKM Samarinda pun sukses dikirim ke Algeria dan Afrika,” bebernya.(aa/adv/diskominfokaltim)