Saskindo Media, Samarinda – Gubernur Kalimantan Timur, Isran Noor membuka Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Dewan Adat Dayak (DAD) Kaltim tahun 2022 di Hotel Harris Samarinda.
Rakerda kali ini mengangkat tema Dewan Adat Dayak Kaltim sebagai garda terdepan mewujudkan kemajuan masyarakat Dayak Kaltim.
“Selamat atas diselenggarakannya Rakerda DAD Kaltim tahun 2022,” ungkapnya, Sabtu (13/8/2022).
Ia berharap, DAD Kaltim tetap memperlihatkan keberadaannya dan bisa berkontribusi dengan maksimal demi kemajuan masyarakat, khususnya masyarakat adat Dayak.
Terlebih untuk kesejahteraan dan kemajuan pembangunan masyarakat Kaltim pada umumnya.
“Semoga Rakerda DAD Kaltim ini berlangsung dengan lancar dan menghasilkan keputusan terkait program kerja DAD Kaltim ke depan yang lebih baik,” imbuhnya.
Secara pribadi, dirinya mengakui bahwa adat di Kaltim luar biasa dan sudah terbangun dengan baik.
Pun Kaltim sangat hebat karena di seluruh Kalimantan, Kaltim selalu damai, paling harmonis dan itu merupakan sebuah anugerah yang harus dijaga dan dipelihara.
“Karena itu, Kaltim yang beragam suku, agama, adat istiadat dan kebudayaannya ini harus kita jaga dengan meningkatkan toleransi,” terangnya.
Diakhir ia berharap, Rakerda kali ini segera terwujud, meski tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat.
Karena dalam melaksanakan program yang disepakati harus konsisten dan perlu kerja sama.
“Kalau kita kompak pasti dihargai oleh orang lain,” tandasnya.
Di lokasi yang sama, Ketua Umum DAD Kaltim, Zainal Arifin menyampaikan, dewan adat dayak salah satu seni budaya dan kearifan lokal yang merupakan identitas warga Dayak yang perlu dijaga dan dilestarikan.
“Dewan Adat Dayak adalah milik semua, dari kita, oleh kita, dan untuk kita semua,” tuturnya.
Ia pun mengajak seluruh anggotanya terus berkarya dan berbuat baik. Tak hanya dengan perkataan tapi dengan perbuatan sesuai dengan talenta dan karunia yang telah Tuhan berikan untuk masing-masing.
“DAD Kaltim siap dan mampu bersaing terutama dalam menyambut pembangunan IKN Nusantara, dan jangan sampai warga Dayak hanya menjadi penonton,” tutupnya.(aa/adv/diskominfokaltim)
