Saskindo Media, Bontang – Anggota Komisi I DPRD Bontang, Ma’ruf Effendy harap Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas tingkat SMA/SMK bisa dilakukan.
“Perlu didorong untuk dilakukan PTM terbatas,” ungkapnya di Sekretariat Dewan, Senin (15/11/2021).
Ketika Kota Bontang telah terpenuhi syarat dan kesiapan PTM terbatas, maka tinggal membuat kebijakan untuk diloloskan.
Apalagi, acuan PTM dilihat dari tingkat tinggi progres vaksin Covid-19. Sementara, cakupan vaksin Covid-19 Kota Bontang dengan usia pelajar usia 12-17 tahun dosis pertama per 12 November 2021 telah mencapai 88,2 persen. Dan untuk dosis kedua 76,6 persen.
“Kota Bontang termasuk Kota cepat,” ujarnya.
Ia menyadari, sekolah tingkat SMA/SMK di luar kebijakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bontang.
“Ini tinggal keberanian membuat berupa kebijakan,” imbuhnya.
Ia menyampaikan, PTM terbatas ini banyak dikomentari orang tua. Karena, sekolah tingkat SMA/SMK belum menjalankan PTM. Sementara, tingkat SD dan SMP sudah PTM terbatas.
“Padahal lebih mudah diatur itu SMA/SMK dibanding dengan anak SD,” bebernya.
Menyikapi, Kepala Bidang Pendidikan Dasar, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bontang, Saparuddin menyampaikan, bahwa sekolah tingkat SMA/SMK memang otoritas Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).
Tetapi, untuk saat ini sekolah tingkat SMA/SMK kelas 12 sedang menjalani PTM terbatas. Hal itu berdasarkan kesepakatan dari Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS).
“Hari ini kelas 12 SMA/SMK sudah masuk tatap muka,” terangnya.
(AA/SM)