Portal Berita Online & Advertising

Ekspor Ikan Kaltim Tahun 2021 Capai Rp 1 Triliun

0 887

Saskindo Media, Samarinda – Sektor kelautan dan perikanan di Kalimantan Timur (kaltim) dinilai mampu memberikan nilai tambah bagi perekonomian daerah.

Hal itu disampaikan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kaltim Irhan Hukmaidy.

Ia mengatakan, nilai ekspor produk perikanan, seperti ikan kerapu, kepiting, dan udang windu. Dan komoditi di luar perikanan, yakni rumput laut jenis glacilaria pada tahun 2021 lalu mampu menembus angka 72 juta USD atau mencapai lebih dari Rp1 triliun.

Bahkan bulan Mei lalu, dilakukan panggilan langsung ekspor kepiting sebanyak 5 ton dengan nilai Rp 1 miliar.

“Ekspor dilakukan dari Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Balikpapan ke negara Shenzen dan Tiongkok,” ungkapnya.

Saat ini, pemerintah pusat melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan tengah menargetkan pembentukan kampung budi daya sebanyak 130 kampung di 2022 ini.

Provinsi Kaltim sendiri terdapat dua lokasi ditetapkan sebagai kampung budi daya, yakni di Loa Kulu, Kutai Kartanegara (Kukar) sebagai kampung budi daya ikan nila. Dan Pulau Maratua, Kabupaten Berau sebagai kampung budi daya ikan kerapu.

“Ke depan kita juga dorong daerah lain untuk menjadi kampung budi daya sesuai dengan keunggulan masing-masing,” tandasnya.

Sebab, kata dia, pengembangan perikanan budi daya yang dilakukan saat ini sifatnya masih kadang kala atau sewaktu-waktu. Sehingga, perlu dibentuk berupa kelompok.

Semisal, ia mencontohkan , Kabupaten Kukar didorong menjadi kampung budi daya kepiting dan udang windu serta Bontang dengan kampung budi daya rumput laut.

“2023 mendatang,Kementerian Kelautan dan Perikanan akan membentuk lagi 150 kampung budi daya,” bebernya.

Lebih lanjut, selain mendorong pembentukan  kampung budi daya, DKP Kaltim juga berencana mengembangkan budi daya perikanan spesifik seperti ikan endemic local yang mulai langka di pasaran.

Ikan endemic yang dimaksud, seperti ikan biawan, ikan pepuyu, ikan lais,juga ikan haruan.

“Tujuan kita ke sana dan memang butuh proses dan tidak bisa instan,” tutupnya.(aa/adv/diskominfokaltim)

Leave A Reply

Your email address will not be published.