Destinasi Wisata Alam Desa Sanggulan
Saskindo media, Kutai Kartanegara – Di tengah hiruk-pikuk pembangunan dan modernisasi, terdapat sebuah permata tersembunyi di Kecamatan Sebulu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), yang siap mengukir cerita baru. Desa Sanggulan, sebuah desa yang tak hanya mengedepankan pengembangan sumber daya manusia (SDM) tetapi juga berambisi untuk memperkenalkan kekayaan wisata alamnya kepada dunia.
Fakhruddin AR, Kepala Desa Sanggulan, dengan penuh semangat mengungkapkan bahwa desanya adalah gudangnya potensi wisata alam yang belum terjamah.
“Kami memiliki gua-gua yang misterius, air terjun yang memukau, dan panorama alam yang bisa membuat siapa saja terpukau,” tutur Fakhruddin, Selasa (7/5/2024).
Tahun 2024 ini menjadi titik balik bagi Desa Sanggulan, sebab mereka akan membuka pintu-pintu wisata yang selama ini terkunci. Goa Binuang, yang terletak hanya dua kilometer dari pusat desa, bersama dengan air terjun yang masih perawan, diharapkan akan menjadi magnet yang menarik wisatawan dari berbagai penjuru.
“Kami sedang berupaya keras untuk berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, termasuk perusahaan yang mengelola wilayah sekitar air terjun. Kami optimis, keindahan alam ini akan menjadi daya tarik yang kuat dan berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat,” jelas Fakhruddin.
Visi Fakhruddin tidak berhenti pada pembukaan tempat wisata. Ia bermimpi lebih tinggi, ingin melihat Desa Sanggulan bertransformasi menjadi ‘Desa Maju’, sebuah desa yang mandiri dan masyarakatnya hidup dalam kemakmuran serta kebahagiaan.
“Kami ingin mewujudkan program idaman desa, di mana Desa Sanggulan tidak hanya dikenal sebagai desa yang maju secara infrastruktur, tetapi juga sebagai desa yang maju hati dan budayanya,” pungkas Fakhruddin dengan nada yang penuh harapan.
Dengan langkah-langkah strategis dan dukungan penuh dari seluruh elemen masyarakat, Desa Sanggulan berpotensi besar untuk menjadi contoh nyata dari desa yang tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang pesat di era globalisasi ini. Mereka siap untuk tidak hanya menjadi penonton, tetapi juga pemain utama dalam narasi pembangunan Indonesia yang berkelanjutan.(lx/adv/diskominfokukar)