Portal Berita Online & Advertising

Dialog Publik Komunitas Emak Hadirkan 100 Peserta

0 737

Saskindo Media, Kutai Kartanegara – Gelar dialog Publik, Komunitas emak peduli anak Kalimantan Timur Hadirkan tiga narasumber berpengalaman dibidang teknologi komunikasi, antara lain Isran Noor Gubernur periode 2018-2023, Abdurahman Amin Ketua PWI Kaltim, dan Tri Wahyuni Ketua FJPI Kaltim dengan mengangkat tema tantangan perempuan dan dunia digital dengan menghadirkan 100 peserta di Desa Sebulu Ilir, Kecamatan Sebulu, Kabupaten Kutai Kartanegara, Rabu,(01/05/2024)

Dalam kesempatan tersebut, Isran Noor mendukung hadirnya perempuan dalam ranah publik. Dia mengatakan, saat ini perempuan sangat dibutuhkan tampil ditengah masyarakat, hal tersebut tidak terlepas dari peran perempuan yang mampu mendukung kemajuan suatu daerah dalam berbagai sektor.

“Perempuan itu multi talent, punya banyak keahlian dan kemampuan yang penting untuk kita dorong. Jangan ada lagi rasa takut atau minder, karena perempuan itu makhluk yang diciptakan dengan banyak keistimewaan,” ucapnya.

Isran menambahkan, peran pemerintah dalam mendukung perempuan untuk aktif dan produktif sangat berpengaruh pada kwalitas hidup keluarganya. Bahkan dalam kaitan ekonomi, perempuan dapat memberikan kontribusi besar dalam kesejahteraan keluarganya.

“Perempuan yang mandiri secara ekonomi dapat membantu kesejahteraan keluarganya,” ungkapnya.

Sementara itu Tri Wahyuni menyampaikan, keseriusan pemerintah melalui kebijakan yang diambil sudah dapat dibuktikan dengan hadirnya perda ketahanan keluarga, dia mengatakan melalui perda tersebut dapat menjadi dasar pemerintah dalam menjalankan program yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. Sehingga manfaat yang dirasakan oleh masyarakat benar-benar dapat dirasakan secara langsung.

“Banyak sekali point yang dibahas yang dapat menjadi konsep pemerintah kedepan, dan saya rasa ini dapat menjadi dasar kuat,” tambahnya.

Lain halnya dengan Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kalimantan Timur Abdurahman Amin, dalam materinya mengimbau kepada para perempuan untuk dapat bijak dalam mencari informasi dan menggunakan media sosial. Rahman, panggilan akrabnya mengatakan saat ini banyak pengguna media sosial yang mudah menyebarkan berita yang bersifat hoax. Hal tersebut justru dapat memberikan pengaruh negatif pada pengguna sosial media, dia menjelaskan bawa media sosial dan media pers merupakan sesuatu yang berbeda. Sehingga sumber informasi harus bersifat valid dan dapat dipertanggungjawabkan.

“Media pers merupakan informasi yang di dapatkan melalui tahapan yang tidak sembarangan dipublikasikan, sementara informasi dari akun media sosial belum tentu dapat dibuktikan kebenarannya,” ungkapnya.(ria)

Leave A Reply

Your email address will not be published.