Portal Berita Online & Advertising

Poliklinik Desa Loa Lepu Diresmikan, Percepat Akses Layanan Kesehatan Warga

0 445

Saskindo Media, Kutai Kartanegara – Pemerintah Desa Loa Lepu, Kecamatan Tenggarong Seberang, meresmikan Poliklinik Desa (Polindes) sebagai upaya meningkatkan akses layanan kesehatan bagi masyarakat setempat. Pembangunan fasilitas ini merupakan hasil kolaborasi antara warga, pemerintah desa, dan pihak swasta yang bersinergi untuk mewujudkan pelayanan kesehatan yang lebih dekat dan terjangkau.

Kepala Desa Loa Lepu, Sumali, menyampaikan apresiasi kepada masyarakat, terutama kepada Mbok Neng yang menghibahkan lahan seluas 600 meter persegi untuk pembangunan Polindes. Lahan tersebut menjadi langkah awal pemerintah desa dalam mewujudkan impian warga akan fasilitas kesehatan yang mudah diakses.

“Polindes ini dibangun berdasarkan musyawarah desa, dan kami berkomitmen memberikan yang terbaik bagi masyarakat. Kami sangat bersyukur atas hibah lahan dari Mbok Neng, yang menunjukkan kepedulian tinggi terhadap sesama,” ujar Sumali, Senin (14/4/25).

Pembangunan Polindes menggunakan anggaran Dana Desa sebesar Rp900 juta. Namun, setelah perencanaan matang, realisasi biaya hanya sekitar Rp550 juta. Kekurangan dana ditutup oleh bantuan dari PT Sumanisajaya, pengembang perumahan yang beroperasi di wilayah tersebut.

Keberadaan Polindes ini diharapkan menjadi bukti nyata sinergi antara masyarakat, pemerintah, dan dunia usaha dalam memenuhi kebutuhan dasar warga. Saat ini, Polindes memiliki empat tenaga medis, terdiri dari dua bidan dan dua perawat. Namun, kebutuhan dokter umum dan spesialis masih menjadi prioritas.

Sumali mengatakan bahwa pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk menambah tenaga medis guna meningkatkan kualitas layanan. *”Kami berharap Polindes tidak hanya menjadi tempat berobat, tetapi juga pusat layanan kesehatan terintegrasi. Kami akan terus berupaya meningkatkan fasilitas dan pelayanan,” jelasnya.

Polindes Loa Lepu beroperasi dari pukul 08.00 hingga 17.00 WITA. Untuk kondisi darurat, layanan tetap tersedia 24 jam karena bidan bertugas tinggal di lokasi yang sama. Pemerintah desa juga menyediakan ambulans guna memudahkan rujukan pasien ke puskesmas atau rumah sakit.

“Ini upaya kami mengurangi ketergantungan warga pada rumah sakit. Dengan Polindes, pemeriksaan kesehatan bisa lebih cepat, dan jika diperlukan rujukan, kami siap membantu,” tambah Sumali.

Dengan jumlah penduduk sekitar 2.000 jiwa, kehadiran Polindes diharapkan menjadi solusi atas keterbatasan akses kesehatan yang selama ini dialami warga Loa Lepu. Sumali berharap fasilitas ini dapat meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.

“Semoga Polindes ini bisa menjadi contoh bagi desa lain dalam mengelola sumber daya untuk kepentingan bersama. Gotong royong adalah kunci mewujudkan banyak hal baik,” pungkasnya.(adv/diskominfo/kukar)

Leave A Reply

Your email address will not be published.