Saskindo Media, Penajam Paser Utara – Kapasitas TPA Buluminung yang kian menipis menjadi perhatian serius Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU). Volume sampah yang terus meningkat membuat lokasi pembuangan ini diperkirakan hanya mampu bertahan maksimal dua tahun ke depan.
Kepala Bidang Pengolahan Sampah dan Limbah B3 DLH PPU, Kamaruddin, menyebutkan bahwa saat ini TPA Buluminung menerima sekitar 50 hingga 60 ton sampah per hari.
“Jika tren ini terus berlangsung, daya tampungnya akan habis dalam satu setengah hingga dua tahun,” jelas Kamaruddin, Selasa (15/4/2025).
Untuk mencegah krisis lingkungan akibat kelebihan sampah, DLH menyiapkan pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) yang berfungsi memproses sampah sebelum akhirnya dibuang ke TPA.
“Dengan adanya TPST, sampah akan dipilah dan diproses lebih dulu. Jadi hanya sisa yang benar-benar tidak bisa diolah yang masuk ke TPA,” tambahnya.
Kamaruddin juga menjelaskan bahwa TPST merupakan bentuk pelaksanaan kebijakan nasional yang mendorong pengolahan sampah menjadi produk bernilai ekonomis, seperti paving block dari limbah plastik.
Namun, ia menegaskan bahwa peran masyarakat sangat penting dalam mendukung program ini, khususnya dalam pemilahan sampah dari rumah tangga.
“Kami masih melihat banyak warga yang membuang sampah tanpa memilah. Ini menyulitkan proses pengolahan. Budaya memilah sampah perlu segera ditumbuhkan,” katanya.
DLH berharap, dengan peran aktif masyarakat, sistem pengelolaan sampah di PPU bisa lebih modern, efisien, dan ramah lingkungan dalam beberapa tahun ke depan. (adv/diskominfo-ppu)